"Dari awal persiapan AFF kita sudah ada dendanya," kata Bima Sakti.
"Kalau ada pemain ketahuan pesen delivery online atau makan di luar, saya sih menyampaikannya makanan sampah dan makanan racun dan tidak boleh makan makanan berminyak," ujarnya.
Baca Juga: Berubah, Ini Jadwal PSS Sleman hingga Pekan ke-9 di Lanjutan Liga 1 2020
Sementara itu, besaran denda yang diterapkan adalah sebesar Rp 100 ribu rupiah.
Bima Sakti menegaskan tak tarlalu mementingkan besaran denda yang dipasang.
Pria asal Balikpapan, Kalimantan Timur, itu hanya ingin pemain bisa terbiasa dengan mentaati peraturan.
Dan itu semua dilakukan demi kepentian pemain sendiri..
"Tentunya ini bukan melihat denda besar atau kecilnya," ucap Bima.
"Yang penting kita memberikan edukasi kepada mereka, jadi saat mereka naik ke jenjang selanjutnya mereka sudah terbiasa," tuturnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar