Achmad Budiharto kemudian juga mendengar alasan lain mundurnya turnamen seri asia, yaitu karena belum ada izin penuh dari pemerintah Thailand.
"Yang kami dengar, dari pemerintah Thailand belum ada lampu hijau secara detailnya mengenai pelaksanaan turnamen ini."
"Jadi ini yang membuat BWF harus segera mengambil sikap. Tapi yang kami yakini BWF mempertimbangkan perkembangan Covid-19," ungkap Achmad Budiharto.
Dengan mundurnya turnamen level Super 1000 tersebut, PP PBSI kemudian mempertimbangkan untuk menyelenggarakan kompetisi simulasi lagi.
Baca Juga: Puas dengan Performa Musim Ini Jadi Alasan Valentino Rossi Lanjut Balapan MotoGP Tahun Depan
Sejauh ini, Indonesia telah menggelar dua turnamen simulasi yang ditujukan kepada para pemain untuk tetap kompetitif.
Adapun begitu, Achmad Budiharto merasa turnamen internal yang akan digelar tidak terasa sama dengan melawan pemain luar.
"Kalau di pertandingan resmi, mereka akan ketemu dengan lawan-lawan yang membuat mereka ingin mengeluarkan semua kemampuan mereka, akan sangat berbeda dengan simulasi," kata Achmad Budiharto.
"Namanya simulasi, seserius apapun, pasti tidak semaksimal seperti mereka bertanding di turnamen resmi," ucap dia lagi.
Baca Juga: MotoGP Catalunya 2020 - Ritme Oke, Valentino Rossi Malah Merasa Motor Yamaha Sulit
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar