Adapun Morbidelli masih tertahan di peringkat kelima dengan 77 poin.
Baca Juga: Rumitnya Negosiasi dengan Petronas Yamaha karena Valentino Rossi Bukan Pembalap Biasa
"Setelah melihat kecepatan potensial (motor) saya di trek lurus sini (Sirkuit Catalunya-Barcelona) lebih rendah dibanding para pembalap Yamaha lain, saya perlu mundur ke belakang, mencoba untuk rileks, menikmati setiap lap, setiap balapan, dan tidak memikirkan hal lain," tutur Morbidelli, dikutip dari Crash.
"Hanya melakukan tugas saya tanpa memikirkan sesuatu yang istimewa pada kejuaraan dunia. Sebab, seperti yang saya sudah pernah bilang, pembalap-pembalap pabrikan yang perlu memikirkan kejuaraan dunia."
"Saya makin menyadari hal itu setelah membalap di sirkuit dengan lintasan lurus yang sangat panjang," kata Morbidelli lagi.
Meski mampu finis di urutan keempat dan cuma kalah dari Fabio Quartararo dalam barisan pembalap Yamaha, baik tim pabrikan maupun satelit, kecepatan rata-rata Franco Morbidelli memang jelek.
Selain itu, pembalap Italia yang akrab disapa Franky ini juga mencatat top speed paling rendah yakni 337,5 kilometer per jam (km/jam).
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Bisa Jadi Penghalang Duel McGregor vs Pacquiao
Adapun Fabio Quartararo mampu menggeber M1 edisi 2020-nya hingga 343,9 km/jam, sedangkan duet Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, mencatat kecepatan maksimal 338,5 km/jam.
Sementara itu, untuk kecepatan rata-rata, motor Franco Morbidelli hanya mencapai 335,3 km/jam.
Paling lambat dibanding dengan tiga rider Yamaha lainnya.
Sebagai perbandigan, Vinales membukukan kecepatan rata-rata 337 km/jam, Rossi 338,5 km/jam, sedangkan Quartararo 339,1 km/jam.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar