"Anda jelas mengaguminya. Ketika Anda mulai berbagi sesuatu dengannya, dia begitu transparan," kata De Paul, dikutip BolaSport.com dari laman resmi FIFA.
"Alih-alih mengatakan apa yang Anda pikirkan tentang dia, Anda merasa lebih seperti bertanya kepadanya tentang anak-anak kecilnya."
"Ketika dia menjadi kaptenmu, Anda akan pergi berperang untuknya jika dia meminta Anda demikian."
"Kuncinya adalah semua orang tahu apa yang diharapkan untuk mereka lakukan, tidak ada yang mencoba menyembunyikan sesuatu."
"Satu-satunya yang tak tersentuh adalah Leo. Kami semua berkontribusi dengan melakukan apa pun yang diminta dari kami," ujar pemain kelahiran Sarandi, Argentina, ini menambahkan.
Baca Juga: Lawan Timnas Indonesia di Grup G Kerahkan 13 Pemain Baru untuk Pemusatan Latihan
De Paul juga membela pelatih Argentin, Lionel Scaloni, yang sering dikritik oleh para penggemar dan komentator sepak bola karena pemilihan timnya yang berani.
Menurut De Paul, Scaloni memiliki pengalaman 30 tahun di ruang ganti meskipun minim pengalaman sebagai pelatih.
"Dia mengerti bagaimana tim bekerja, tahu keahliannya, muncul melalui tim muda nasional, bermain di Piala Dunia," tutur De Paul.
"Saya tidak tahu berapa banyak orang yang memiliki tekad untuk menerapkan perubahan yang dia buat atau memanggil pemain yang tidak termasuk tim top dunia sepak bola," ucapnya mengakhiri.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | fifa.com |
Komentar