BOLASPORT.COM - Pemain asing Arema FC, Caio Ruan, merasa sedih karena belum bisa mendengar secara langsung dukungan dari Aremania di stadion.
Aremania menjadi alasan utama bagi pemain asal Brasil, Caio Ruan, memutuskan untuk bergabung ke Arema FC.
Ruan merupakan satu dari empat pemain asing anyar yang akan didatangkan Singo Edan guna menambah amunisi di lanjutan Liga 1 2020.
Bek 25 tahun itu berani merantau jauh-jauh ke Malang hanya untuk merasakan atmosfer dukungan dari Aremania.
Baca Juga: Persipura Pastikan Bermarkas di Stadion Surajaya Meski Liga 1 Alami Penundaan
Pengetahuan itu didapatkannya berdasarkan cerita dari rekan-rekannya sesama pesepak bola Brasil yang berkarier di Indonesia, seperti Bruno Silva hingga Jaimerson.
"Banyak tim yang menawari, tetapi saya lihat Arema pasti suporternya yang luar biasa," kata Ruan dilansir Bolasport.com dari Kompas.
"Yang pasti sering diceritakan mengenai suporter Indonesia yang luar biasa, termasuk Arema."
"Mereka bilang suporter di negara lain atmosfernya tidak seperti di indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Gara-gara Valentino Rossi, Petronas SRT Bisa Membelot ke Suzuki pada MotoGP 2022
"Kata mereka kalau saya sudah main di sini satu atau dua tiga tahun, saya tidak akan mau pulang dan akan betah di sini," katanya.
Sayangnya, Caio Ruan datang ke Indonesia di waktu yang kurang tepat.
Satu hari setelah kedatangannya di Malang, tepatnya Selasa (29/9/2020), PSSI memutuskan untuk menunda kembali pelaksanaan Liga 1 2020.
Jika kompetisi musim ini dilanjutkan pun, Caio Ruan juga belum bisa merasakan langsung gemuruh chant Aremania karena liga akan digelar tanpa penonton.
"Saya sedih, tetapi ada bagusnya untuk saya. Ada waktu untuk beradaptasi, lebih bisa menyatu dengan tim, jadi ada hikmahnya," katanya.
Baca Juga: Karena Aremania, Pemain Asal Brasil Ini Relakan Kesempatan Main di Negara Lain
Ruan sendiri mengaku tidak merasakan kesulitan berarti dalam beradaptasi di Indonesia.
Kesamaan cuaca antara Indonesia dan Brasil sangat membantunya supaya bisa cepat beradaptasi dengan kondisi di Tanah Air.
"Kalau adaptasi tidak masalah karena di Brasil sama, cuacanya panas seperti di sini," ungkapnya.
"Latihan bersama teman-teman juga tidak ada masalah. Cuma kadang lupa nama karena baru beberapa hari latihan," tuturnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar