Honda terancam semakin berkubang di jurang neraka lantaran MotoGP melakukan pembekuan mesin dan aerodinamika hingga musim 2021.
Manajer Teknis Honda, Takeo Yokoyama, mengakui kesulitan yang dialami pihaknya untuk mendongkrak performa motor di tengah keterbatasan.
"Saat pengembangan mesin terhenti, lebih sulit untuk memperbaiki masalahnya," ucap Takeo Yokoyama.
Honda sudah menemukan sumber masalah mereka.
Baca Juga: Tanpa Marc Marquez, Manajer Teknis Honda Merasa Timnya Masih Bagus
Honda mendapati bahwa bukan faktor mesin yang membuat performa mereka jeblok, melainkan konstruksi dari ban belakang Michelin yang baru.
Ban belakang Michelin untuk musim 2020 mengubah keseimbangan motor karena grip ban belakang yang terlampau kuat.
Honda tidak sendirian. Ducati juga senasib setelah rider andalan mereka, Andrea Dovizioso, mengalami kesulitan besar sepanjang musim ini.
Honda pun berusaha melihat solusi lain dengan melakukan perubahan pada aspek lain yang bisa dimodifikasi seperti sasis, weight balance, hingga elektronik.
Jika mampu memanfaatkan celah-celah itu, Honda bisa memperbaiki hasil minor yang mereka raih pada MotoGP 2020.
"Kenyataannya adalah kami tidak dapat mengubah mesin, tetapi kami masih memiliki banyak hal lain untuk meningkatkan performa kami," ucap Takeo Yokoyama.
"Sejujurnya, saya rasa kami tidak menggunakan potensi maksimal dari konstruksi ban belakang yang baru, kami harus mencoba banyak hal," pungkasnya.
Baca Juga: Pengamat MotoGP Ragukan Duet Marc Marquez-Pol Espargaro di Repsol Honda Musim Depan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com, Crash.net |
Komentar