"Mereka tidak berpikir seperti itu. Kerangka konstruktif bersama itu tidak ada dalam benak mereka. Yang ada hanya bagaimana PSSI dan LIB berkompeten menyelamatkan sepak bola nasional. Tentu dengan itu kami respect dengan apa yang diungkapkan oleh Ketua Umum kami, pak Mochamad Iriawan. Kami tak menyalahkan beliau," ujar Zia.
"Namun, di tengah-tengah pandemi seperti ini sebelumnya sudah banyak klub menolak tapi harus dipaksakan. Nah tentunya dengan akan memutar kompetisi pasti semuanya sudah diperhitungkan, sponsor diperhitungkan hingga perizinan juga. Nah ini H-2 tiba-tiba tanpa angin langsung di stop (bagaimana tak kecewa)."
Sementara itu, berbicara soal keseriusan Madura United untuk menyambut Liga 1 2020 tak ada yang perlu diragukan menurut Zia.
Setelah Juni lalu Madura United bersikeras menolak lanjutan Liga 1, pendapatnya ditolak mentah-mentah dan akhirnya tim asal Pulau Garam itu menerima.
Muhammad Ridho dkk mulai menggelar latihan, bahkan Madura United langsung meminta pemain asing segera bergabung dan ternyata hal itu tak dihargai menurut Zia.
Baca Juga:
- Menpora Akui Selektif untuk Memproses Naturalisasi Pemain Asing
- Roy Jones Jr Tahu Mike Tyson Akan Lakukan Hal Gila Saat Mereka Bertemu
- Zinedine Zidane Bakal Jadi Sir Alex Ferguson-nya Real Madrid
"Perlu diketahui ini, biar Liga tanpa degradasi Madura United paling serius. Dari awal sudah selesai kami menerima kami serius," ucapnya.
"Kami datangkan seluruh pemain asing, satu pemain lepas kami pun segera mengontrak pemain baru. Itu bentuk satu keseriusan Madura United, dan itu saat ini itu semua kami merasa itu tak dihargai."
Tetapi setelah kembali ditundanya Liga 1 2020 hingga November mendatang, Madura United pun mulai khawatir karena sampai saat ini pihaknya tak juga menerima surat terkait penentuan nasib Liga 1.
"Sampai saat ini belum ada satu lembar surat resmi pun dari Liga atau PSSI untuk kami klub. Bagaimana kami mau tenang? ini kadang lucu-lucuan," tutur Zia.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar