BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, tak bisa menyembunyikan penyesalannya usai menilai dirinya telah tampil mengecewakan sepanjang musim 2019 kemarin.
Valentino Rossi masih berjuang untuk terus memperbaiki performanya dan mengakhiri puasa kemenangan yang terakhir kali berada dalam genggaman pada musim 2017 lalu.
Sejak berdiri di podium tertinggi pada seri MotoGP Belanda 2017 lalu, Valentino Rossi selalu kesulitan untuk menunjukkan tajinya terlebih harus bersaing dengan para rider muda.
Hingga berakhirnya musim lalu, Valentino Rossi masih mengalami performa yang naik turun untuk menemukan sentuhan terbaiknya dengan motor Yamaha YZR-M1.
Baca Juga: Soal Kejar Rekor Giacomo Agostini, Valentino Rossi seperti Cuma PHP
Sepanjang 2019, rider berjuluk The Doctor itu hanya mampu mencatatkan hasil podium sebanyak dua kali saja saat dia mengaspal di Argentina dan Amerika Serikat.
Dalam sebuah kesempatan, Valentino Rossi tak menampik bahwa dirinya sangat menyesal dan frustrasi setelah memetik rangkaian hasil minor sepanjang musim lalu.
Alih-alih mampu melanjutkan tren positif usai merebut podium di Circuit of the Americas, rider berusia 41 tahun tersebut justru malah mengulang mimpi buruk delapan musim sebelumnya.
Valentino Rossi meraih hasil gagal finis alias did not finish (DNF) dalam tiga balapan beruntun yakni di Sirkuit Mugello (Italia), Catalunya (Spanyol) dan Assen (Belanda).
Baca Juga: Meski Motor Oke, Valentino Rossi Yakin Honda Kesulitan Tanpa Marc Marquez
"Musim lalu, saya sangat merasa frustrasi karena setelah menjalani beberapa balapan yang bagus kami harus kehilangan segalanya," kata Valentino Rossi, dilansir dari Motorsport-Total.
"Sejak dari Le Mans kami kehilangan semuanya, saya punya masalah sangat besar, Mugello adalah mimpi buruk," tutur rider asal Italia itu menambahkan.
Dalam pengakuannya, Valentino Rossi merasa dia tidak tampil begitu buruk saat mengaspal di Catalunya, sebelum akhirnya dia terlibat kecelakaan karambol dengan Jorge Lorenzo (Repsol Honda).
"Balapan di Catalunya tidak seburuk itu sampai kecelakaan dengan Lorenzo, namun kemudian Assen menjadi sebuah bencana dan juga Sachsenring (Jerman)," ucap Valentino Rossi.
Valentino Rossi juga merasa semakin kehilangan sentuhan dengan motor YZR-M1 saat kompetisi memasuki seri-seri terakhir, dan akhirnya dia memutuskan untuk mengganti kepala krunya.
"Dalam beberapa balapan terakhir menjelang akhir musim seperti Aragon dan Valencia, saya tidak bisa mengendari motor ini dengan cukup solid," tutur Valentino Rossi lagi.
"Kami memutuskan mengubah sesuatu dalam tim ini dengan merekrut David Munoz, jika saya menjalani balapan seperti itu saat awal musim ini, akan lebih baik jika saya pensiun," pungkasnya.
Baca Juga: Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo Akan 'Reuni' di Portugal
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Motorsport-total.com |
Komentar