"Marc harus harus bekerja hari demi hari dan tak perlu terburu-buru, tetapi jelas dari semua perilakunya bahwa penantian itu akan berakhir," ucap Santi Hernandez.
"Saya akan menunggunya sampai telepon ini berdering, itu akan menjadi sinyal bahwa dia akan kembali."
"Saya siap, namun kembali hanya untuk membalap lagi tidak masuk akal. Kondisinya harus pulih 100 persen dan tidak perlu mengambil risko yang tidak perlu," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Santi Hernandez merasa aneh karena belum ada seorang pembalap yang secara konsisten bisa meraih kemenangan.
Saat ini posisi puncak klasemen sementara pembalap MotoGP 2020 masih dipegang oleh Fabio Quartararo (Petronas Yamaha) dengan torehan total 108 poin.
Dibandingkan musim lalu, pencapaian sang pemuncak klasemen setelah delapan balapan tersebut terbilang kecil.
Pada titik yang sama, Marquez memuncaki klasemen dengan torehan 160 poin. Adapun raihan 108 poin 'hanya' cukup untuk bertengger di posisi ketiga.
"Aneh bahwa setelah delapan balapan tidak ada pemimpin sejati yang mampu mengalahkan semua pembalap," ucap Santi Hernandez.
"Selain itu ini bisa menjadi bukti bahwa rival utama Marc Marquez terlena karena dia tidak bisa ikut balapan," pungkasnya.
Baca Juga: Tanpa Marquez, Rossi Dipandang Gagal Curi Peluang Jadi Juara Dunia MotoGP 2020
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Moto.it |
Komentar