BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, tak mau sekadar jadi penggembira pada Olimpiade Tokyo pada 2021.
Anders Antonsen menduduki peringkat ketiga dalam klasemen Race to Tokyo alias peringkat yang menentukan kelolosan ke Olimpiade tahun depan.
Runner-up Kejuaraan Dunia 2019 tersebut pun memasang target meraih medali emas pada ajang olahraga multi-cabang itu.
"Saya ingin mendapat medali emas di Tokyo nanti dan bukan cuma datang sebagai penggembira," kata Antonsen kepada Olympic Channel.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tinggi, Ganda Putra Malaysia Khawatir Lockdown Lagi
Atlet berusia 23 tahun tersebut secara terbuka mengatakan ia tidak mau bersyukur hanya sekadar bisa lolos ke Olimpiade.
"Sepertinya banyak atlet yang sudah bahagia hanya dengan sekadar lolos ke Olimpiade, karena itu pencapaian yang besar," kata Antonsen lagi.
"Saya pribadi menargetkan medali. Saya punya potensi untuk mencapai target itu," tutur dia melanjutkan.
Sepanjang sejarah keikutsertaan di Olimpiade, baru ada dua pebulu tangkis tunggal putra Denmark yang menyumbangkan medali.
Baca Juga: Ganda Campuran Malaysia Berharap Banyak dari Pelatih asal Indonesia
Poul-Erik Hoyer Larsen menjadi pemain tunggal putra pertama Denmark yang menorehkan prestasi tersebut.
Pria yang kini menjadi Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) meraih medali emas pada Olimpiade Atlanta 1996 setelah mengalahkan wakil China, Dong Jiong.
Ambisi Antonsen tak berhenti di situ. Ia juga ingin bisa menjadi pebulu tangkis tunggal putra nomor satu dunia.
Kondisi turnamen bulu tangkis yang vakum karena covid-19 pun tak ingin dijadikan alasan oleh Antonsen berhenti mengusahakan keinginannya itu.
"Saya tidak mau puas hanya dengan berada pada peringkat ketiga. Motivasi saya selama pandemi memang naik-turun, tetapi saya bisa melewati ini semua dengan baik," tuturnya.
"Saya sudah berlatih keras dan merasa lebih kuat ketimbang sebelum pandemi," ucap Antonsen lagi.
Baca Juga: Cerita Pebulu Tangkis Malaysia Berjuang Selesaikan Kuliah di Tengah Pandemi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Olympic Channel |
Komentar