Baca Juga: Andrea Dovizioso Sudah Berbicara dengan Lebih dari Satu Tim Pabrikan
"Kondisi seperti itu saya stres karena saya tidak melihat siapa-siapa. Saya pikir hanya setelah seri balap terakhir MotoGP 2020 di Portimao, stres akan berkurang. Sejak Juli saya tidak merasa nyaman dengan situasi ini dan saya pikir tekanan akan terwujud di Portimao."
Quartararo memulai lima balapan terakhir dengan keunggulan sepuluh poin atas pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir.
"Hubungan saya dengannya baik. Saya bukan seorang teman, tapi katakanlah ada banyak rasa hormat satu sama lain dan saya pikir itu yang paling penting," kata Quartararo tentang Mir.
Namun, Quartararo lebih mewaspadai kebangkitan Ducati setelah dua pembalapnya, Danilo Petrucci, finis keempat dan Andrea Dovizioso finis keempat.
"Kami tahu Ducati selalu berjuang dengan angin, tetapi mereka akan kembali kuat. Sepertinya kondisi cuaca akan sedikit lebih panas besok dan Minggu, dengan sedikit angin," ucap Quartararo.
"Kami tahu mereka (Ducati) memiliki potensi besar di sini. Tahun lalu, mereka berada di urutan kedua dan ketiga di belakang Marc. Jadi, kita akan lihat dan untuk tim saya, saya berharap mereka tidak akan kembali!" ujar pembalap asal Prancis tersebut.
Jika salah satu pembalap Ducati benar-benar berada di depan Quartararo pada awal balapan, Quartararo bertejda menjadi sangat agresif.
"Saya tidak akan banyak melakukan overtaking. Secara umum, kalau kami mau melakukan overtake di trek ini kita harus melakukannya dengan sangat agresif,” ujarnya.
Baca Juga: Moto2 Aragon 2020 - Jatuh Lagi, Manajer Tim Yakin Pembalap Indonesia Bisa Berkembang
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar