BOLASPORT.COM - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, mengalami kecelakaan pada sesi latihan bebas MotoGP Aragon di Sirkuit MotorLand Aragon, Spanyol, Jumat (16/10/2020).
Akibat kecelakaan tersebut, Fabio Quartararo mengalami cedera pinggul di tengah lintasan yang memiliki kondisi dingin.
Rekan satu tim Fabio Quartararo, Franco Morbidelli, juga terjatuh pada sesi latihan bebas bertama (FP1) GP Aragon.
Baca Juga: MotoGP Aragon 2020 - Tanpa Valentino Rossi, Yamaha Optimistis Bakal Tampil Solid
"Saya tidak memiliki pelindung airbag di pinggul. Makanya sekarang sedikit merah. Tetapi, motornya berjalan dengan baik dan kondisi pinggul saya baik-baik saja, jadi saya bisa bahagia," kata Quartararo dilansir BolaSport.com dari Crash.
Quartararo menjadi pembalap tercepat ketiga dan kedua pada sesi FP1 dan FP2.
"Setelah kecelakaan, biasanya Anda meluangkan sedikit waktu untuk menambah kecepatan, tetapi saya langsung cukup baik sore ini," ujar Quartararo.
"Pada FP2, kami melalukan putaran lebih lama dari 11 lap dan kecepatan kami tidak terlalu buruk. Namun, kami perlu mencoba ban lunak untuk besok karena sepertinya itu bisa menjadi ban yang bagus untuk balapan," tutur pembalap Prancis itu.
"Kami bisa bahagia hari ini, tapi yang pasti kami memiliki banyak hal yang harus ditingkatkan untuk besok. Saya melihat dari gaya berkendara saya, saya perlu meningkatkan diri di beberapa bagian sirkuit, kemampuan motornya juga terlihat seperti bisa meningkat."
Pembalap Yamaha mungkin telah menyelesaikan sesi dengan sempurna pada sesi latihan bebas Jumat. Tetapi, absennya Valentino Rossi karena karena terpapat Covid-19 kemarin adalah peringatan lebih lanjut untuk lebih waspada.
"Sejujurnya saya jauh lebih stres tentang Covid di rumah daripada di balapan. Saya tidak akan berpindah dari rumah saya. Saya berlatih di pagi hari, berlatih di sore hari, pergi untuk uji coba berkendara di pegunungan, hanya itu," ujar Quartararo.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Sudah Berbicara dengan Lebih dari Satu Tim Pabrikan
"Kondisi seperti itu saya stres karena saya tidak melihat siapa-siapa. Saya pikir hanya setelah seri balap terakhir MotoGP 2020 di Portimao, stres akan berkurang. Sejak Juli saya tidak merasa nyaman dengan situasi ini dan saya pikir tekanan akan terwujud di Portimao."
Quartararo memulai lima balapan terakhir dengan keunggulan sepuluh poin atas pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir.
"Hubungan saya dengannya baik. Saya bukan seorang teman, tapi katakanlah ada banyak rasa hormat satu sama lain dan saya pikir itu yang paling penting," kata Quartararo tentang Mir.
Namun, Quartararo lebih mewaspadai kebangkitan Ducati setelah dua pembalapnya, Danilo Petrucci, finis keempat dan Andrea Dovizioso finis keempat.
"Kami tahu Ducati selalu berjuang dengan angin, tetapi mereka akan kembali kuat. Sepertinya kondisi cuaca akan sedikit lebih panas besok dan Minggu, dengan sedikit angin," ucap Quartararo.
"Kami tahu mereka (Ducati) memiliki potensi besar di sini. Tahun lalu, mereka berada di urutan kedua dan ketiga di belakang Marc. Jadi, kita akan lihat dan untuk tim saya, saya berharap mereka tidak akan kembali!" ujar pembalap asal Prancis tersebut.
Jika salah satu pembalap Ducati benar-benar berada di depan Quartararo pada awal balapan, Quartararo bertejda menjadi sangat agresif.
"Saya tidak akan banyak melakukan overtaking. Secara umum, kalau kami mau melakukan overtake di trek ini kita harus melakukannya dengan sangat agresif,” ujarnya.
Baca Juga: Moto2 Aragon 2020 - Jatuh Lagi, Manajer Tim Yakin Pembalap Indonesia Bisa Berkembang
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar