"Paling tidak roda ekonomi mereka tetap berjalan. Kalau klub tidak apa bangkrut, paling direkturnya saja yang stroke. Yang penting pemain bisa makan," kata Yoyok Sukawi dalam Webinar bersama PSS Sleman yang dihadiri BolaSport.com.
Baca Juga: Bek Borneo FC Ini Berharap Hati Polri Bisa Luluh dengan Memberi Izin Liga 1 2020
Yoyok Sukawi menambahkan, pada Februari lalu manajemen PSIS Semarang sudah langsung membuat segala klausul kontrak jika kompetisi berlangsung atau tidak.
Ia mengatakan seperti itu karena sudah melihat kasus pandemi Covid-19 yang sudah datang.
Pria berusia 42 tahun tersebut pun sangat bersyukur para pemain PSIS Semarang semuanya setuju dengan klausul kontrak yang ditawarkan.
Baca Juga: Sibuk Berlatih, PeIatih Tira Persikabo Ungkap Progres Kemajuan Timnya
"Jadi saat kompetisi tidak jalan seperti ini, para pemain masih mendapatkan konpensasi dari klub meski jumlahnya sangat kecil."
"Tapi ini adalah kemampuan tim, paling tidak pemain masih memiliki pemasukan untuk bayar sekolah anaknya ataupun yang lain," ucap pria yang juga menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI tersebut.
PSSI sebelumnya memang sudah mengeluarkan SK kepada klub untuk membayar gaji 50 persen selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: Lewis Hamilton Mengaku Akan Sulit Move On dari F1 Saat Pensiun
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Komentar