Baca Juga: Akan Hadapi Tim dari Kroasia, Timnas U-19 Indonesia Punya Tren Bagus
Dalam sebuah acara webinar tentang Kompetisi, antara Bisnis dan Kemanusiaan, CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi secara terbuka menyebutkan nominal angka kerugian timnya.
Akibat ketidakjelasan liga yang ditunda-tunda, setidaknya PSIS Semaeang mengalami kerugian sekitar Rp 7,5 Miliar.
"Kalau kerugian hingga hari ini kami sudah rugi Rp 7,5 miliar. itu untuk apa? Jadi di awal musim biasanya begitu mau main, pasti pemain banyak yang minta dp, persiapan tim, kontrak rumah, fasilitas dll," jelas Yoyok Sukawi.
"Itu kami keluarkan sekitar Rp 4 miliar untuk tahap awal. Setelah libur, bulan Agustus mendapat kabar liga akan berjalan kembali. Itu tentu saja operasional bertambah lagi, yang tadinya apartemen sudah ditutup menjadi dibuka lagi, mobil yg sudah dikembalikan disewa lagi, pemain yang sudah di Brasil didatangkan kembali."
Baca Juga: Selain Menjaga Gawang, Kiper Timnas U-19 Indonesia Punya Tugas Khusus
"Biayanya sama seperti awal musim. Sehingga kami restart kemarin habis hampir Rp 3-4 miliar. Kemarin dapat kabar lagi liga ditunda kembali dan membuat seluruh pemilik klub berhitung lagi dan menyiapkan lagi uang Rp 3-4 miliar," ucapnya.
Jika dilihat dari permasalahan tersebut, alangkah baiknya jika PSSI dan PT LIB dengan tegas memfokuskan diri untuk melanjutkannya ke Liga 1 2020.
Pasalnya jika berbicara soal timnas yang akan bertanding di Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20, hingga saat ini mereka tidak mengalami gangguan sama sekali.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar