Di sisi lain, Justin Gaethje merupakan petarung 'ugal-ugalan'. "Tabrakan mobil", begitulah cara Gaethje menggambarkan gaya bertarung yang akan diusungnya di UFC 254.
Gaethje memiliki kelebihan dalam pukulan dan tendangan, alias striking. Dia memegang rekor rataan 7,74 serangan tepat sasaran per menit, tertinggi di UFC.
Gaethje memperhatikan akurasi dari setiap serangan yang dilancarkannya. Dua kekalahan di UFC dipercaya mengubah Gaethje menjadi petarung yang penuh perhitungan.
Saat mengalahkan Tony Ferguson untuk titel juara interim misalnya, dia mencatat 143 significant strike dengan tingkat akurasi 72,6 persen.
Baca Juga: Justin Gaethje: Khabib Pikir Dia Tak Terkalahkan dan Itu Salah Besar
Kemampuan striking Gaethje bukan satu-satunya hal yang perlu diwaspadai Nurmagomedov, tetapi juga bakat gulatnya.
Gaethje merupakan atlet gulat semasa muda. Hanya saja, bakat gulat itu tidak digunakan The Highlight untuk menyerang lawan melainkan bertahan.
Nurmagomedov sendiri tidak gentar. Kalau perlu, dia siap melakukan 100 upaya takedown terhadap Gaethje. Sesudah itu, biar masalah stamina yang berbicara.
"Ronde pertama, dia sangat berbahaya. Saya pikir dia dan Conor [McGregor] adalah dua orang paling berbahaya di ronde pertama," kata Nurmagomedov dilansir dari MMA Fighting.
Baca Juga: UFC 254 - Meski Jago Gulat, Gaethje Tak Akan Selamat dari Nurmagomedov di Situasi Ini
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | ufc.com, espn.com, MMAFighting.com |
Komentar