Kala itu, Messi masih berstatus bocah ajaib yang naik kelas ke tim utama Barcelona di bawah asuhan Frank Rijkaard.
Tergiur dengan bakat besarnya, Rijkaard berani memasang Messi sebagai starter dalam laga vital kontra Madrid, di Bernabeu pula.
Messi dipasang sebagai anggota trisula Barca bersama Samuel Eto'o dan mentornya, Ronaldinho.
Sang bocah ajaib sukses bikin kocar-kacir pertahanan Real Madrid yang diisi nama-nama beken Ivan Helguera, Roberto Carlos, dan Michel Salgado, serta bintang muda lokal yang sedang menanjak, Ramos.
Pergerakan lincah Messi menjadikan dirinya target jegal pemain Madrid.
Beberapa kali Messi dilanggar awak Los Blancos, terutama Roberto Carlos karena posisi mereka yang mengharuskan beradu di sektor sayap.
Bahkan, playmaker top El Real yang kini menjadi pelatih mereka, Zinedine Zidane, sampai turun ke belakang untuk ikut menghentikan paksa aksi-aksi Messi.
Baca Juga: Calon Suksesor Lionel Messi, Youssoufa Moukoko: Cetak 137 Gol dalam 87 Laga!
Akselerasinya melahirkan sejumlah peluang dari tendangan bebas awak Barca.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Dugout |
Komentar