Tangisan Khabib Nurmagomedov mengingatkan kembali peristiwa bersejarah ketika Chicago Bulls memenangi NBA Finals pada 1996.
Kala itu pemain andalan mereka, Michael Jordan, terlihat menangis sambil merebahkan tubuhnya.
Sama seperti Nurmagomedov, kesedihan Jordan dikarenakan kerinduan mendalam terhadap sosok ayahnya.
Ayah Jordan meninggal tiga tahun sebelumnya setelah menjadi korban pembunuhan.
Baca Juga: Moto2 Teruel 2020 - Andi Gilang Merasa Lebih Baik meski Start dari Posisi Ini
Kematian sang ayah membuat Jordan sempat memutuskan untuk gantung.
Jordan kehilangan semangat untuk bermain basket meski baru saja meraih tiga gelar juara beruntun bareng Bulls.
Jordan sempat banting setir menjadi pemain baseball meski tak bertahan lama.
Pada 1995, Jordan memutuskan untuk kembali menjadi pebasket bersama klub lamanya, Chicago Bulls.
Baca Juga: Duh, Pembalap Penguji Honda Keceplosan Ungkap Kondisi Marc Marquez
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | espn.com, NBA, UFC |
Komentar