Menurut Rahmat Djailani, saat pertandingan berlangsung cukup 10 personil kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Malah kemarin itu pas kami (Persiraja) pengajuan izin ke Maguwoharjo," kata Rahmat Djailani.
"Dalam SOP polisi harus menurunkan 400 personil. Saya bilang 'ngapain 400 personil, mau jaga siapa'."
"Kami paling cuma perlu 10 personil supaya pemain tidak saling berantam, kemudian supaya pemain tidak mukul wasit," tutur Rahmat Djailani.
Baca Juga: Tak Sekadar Jalani Pemulihan Cedera, Bagus Kahfi Dirumorkan Akan Dikontrak FC Utrecht
Rahmat Djailani melanjutkan, seharusnya kompetisi Liga 1 bisa berlangsung secara bersamaan dengan momen Pilkada.
Apalagi semua pertandingan Liga 1 juga dipastikan berlangsung tanpa penonton.
"Harusnya bisa (bergulir bersama dengan Pilkada) karenakan tidak ada penonton, cuma sekarang gak tau kenapa tidak bisa," ujar Rahmat Djailani.
"Kan tanpa penonton tidak ada keributan, tidak ada yang dijaga ekstra ketat. Kecuali ada penonton, ramai, itu perlu misalnya Polri memberikan perhatian lebih, tapi kalau tidak ada penonton apa yang perlu dijaga," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar