Franco Morbidelli mulai menunjukkan bakatnya sebagai pembalap.
Kontrak pembinaan bersama tim MotoGP, Pramac D'Antin, diteken Morbidelli saat usianya masih 11 tahun. Sayang, kesepakatan itu batal di tengah jalan.
Kesulitan finansial membuat Morbidelli gagal menembus kejuaraan CEV 125cc yang merupakan batu loncatan untuk tampil pada ajang grand prix.
Morbidelli harus berjuang melalui jalan lain yaitu Kejuaraan Eropa Superstock 600.
Baca Juga: Di Mata Pengamat MotoGP, Franco Morbidelli adalah Gabungan Lorenzo dan Biaggi
Perjalanan hidup Morbidelli kembali mendapat tantangan besar ketika ayahnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada Januari 2013.
Morbidelli, yang saat itu sudah menjadi anak didik Rossi, mendapat uluran tangan dari sang mentor untuk keluar dari periode sulit.
"Rossi adalah orang yang paling saya kagumi dan saya berutang banyak kepadanya," kata Morbidelli, dilansir dari Corriere della Sera via Corsedimoto.
"Setelah ayah saya meninggal, Rossi memanggil saya ke sebuah ruangan dan berkata akan selalu siap membantu jika saya membutuhkannya."
Baca Juga: Pembalap Aprilia Berharap Andrea Dovizioso Juarai MotoGP 2020
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar