Tago juga sempat membantu tim putri Malaysia setelah menerima undangan dari pelatih kepala Datuk Tey Seu Bock.
Baca Juga: Lirik Test Rider Aprilia, Pengamat MotoGP Minta Jorge Lorenzo Ngaca
Sosok berusia 31 tahun itu juga secara rutin memberikan tips bermain melalui kanal YouTube-nya yang bernama "Tago Ken".
Saat ini, kanal tersebut sudah memiliki 82.600 pelanggan alias subscribers.
"Saya cinta Malaysia. Saya mampu berdiri di atas kedua kaki saya lagi setelah menerima bantuan di sini," tutur Tago pada tahun 2018.
"Jika saya memilih tetap tinggal di Jepang setelah menerima hukuman, pasti akan lebih sulit bagi saya untuk mencari pekerjaan."
"Jadi, sangat senang bisa ada di sini, terutama bisa terus terlibat dalam bulu tangkis. Saya sangat bahagia dengan kehidupan saya di sini. Jika tidak, saya tidak mungkin bertahan selama ini," kata Tago lagi.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Eropa 2020 - Valentino Rossi dan Marc Marquez Masih Absen?
Sebelum era Kento Momota, Kenichi Tago sudah lebih dulu menjadi andalan Jepang pada nomor tunggal putra.
Selain pernah menempati peringkat ketiga dunia, Tago juga menjadi bagian dari tim Jepang yang menjuarai ajang Piala Thomas 2014.
Gelar tersebut merupakan yang pertama bagi tim bulu tangkis putra Negeri Sakura.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | The Star |
Komentar