Junior Talent Team Riders Coach, Diego Lozano mengatakan bahwa dia memberi porsi latihan cukup berat bagi Mario.
"Kami memberi special training dengan bersepeda setiap minggi. Mario sudah punya insting balapan luar biasa seperti Marc Marquez yang harus dimiliki pembalap lain," ucap Lozano.
"Mungkin saat ini kemampuan saya masih jauh, tetapi dilihat dari progress semoga bisa seperti Marc Marquez. Marc Marquez selalu konsisten dan tidak pernah menyerah," kata Mario.
Manajer Motorsport Dept Astra Honda Motor Rizky Christianto mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi pencapaian Mario musim ini.
Baca Juga: Bos Yamaha Bungkam Soal Andrea Dovizioso Jadi Pembalap Penguji
"Target pastinya juara, tetapi balik lagi ke masing-masing pembalap. Namun yang paling penting adalah improvement ke balapan selanjutnya. Kalau tidak, nanti tidak akan berkembang. Dari situ kami bisa melihat bagaimana perbaikan dan perkembangan dari waktu ke waktu," kata Rizky.
Dari tiga balapan yang digelar di Sirkuit Ricardo Tormo yang berakhir 1 November menampilkan pertarungan Mario dengan para pembalap tercepat, yang mengantarnya finis di posisi keenam pada balapan Sabtu (31/10/2020).
Pembalap asal Jawa Timur itu lalu finis di posisi ketujuh pada balapan pertama Minggu (1/11/2020) dan terjatuh saat balapan kedua tersisa 4 lap, ketika dia bersaing memperebutkan podium.
Setelah meraih posisi ke-12 pada sesi kualifikasi yang digelar Jumat, Mario memulai balapan hari ini dari baris keempat, tetapi langsung bisa memperbaiki posisi dan masuk 10 besar.
Pada balapan pertama Minggu, pebalap muda Indonesia tersebut berada di rombongan yang mengejar grup terdepan, hingga akhirnya finis di posisi ketujuh.
Mario Suryo Aji menutup musim 2020 yang tidak berjalan seperti biasanya dengan berada di posisi ke-16 klasemen akhir dengan raihan 23 poin.
Baca Juga: Project Manager Yamaha Belum Puas dengan Pencapaian Musim 2020
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar