Yoyok merinci, pengeluaran klub di tengah penghentian kompetisi cukup besar.
Terutama untuk gaji bulanan pemain dan official tim serta karyawan di kantor PT Mahesa Jenar Semarang.
"Terus terang kita di klub sangat berat dengan aturan pembayaran pada saat tidak ada kompetisi cuma 25 persen dari 800 juta rupiah.Dan situasi ini bikin pusing tujuh keliling," keluh Yoyok Sukawi saat dilansir dari Tribun Jateng, Rabu (4/11/2020).
Baca Juga: Kesan Striker Asal Brasil Eks Mitra Kukar dengan Kompetisi Indonesia
Lebih detail soal teknis pengeluaran klub, manajer tim Imanuel Anton Nikijuluw mengutarakan hal senada.
Menurut Anton, klub sangat membutuhkan subsidi secara penuh untuk menutup operasional tim.
Ia menyebut PT LIB tidak memenuhi janji yang telah disepakati saan Extraordinary club meeting di Yogyakarta beberapa waktu.
Baca Juga: Janji Setia Geoffrey Castillion Bersama Persib Bandung
Sebelumnya, pihak operator mengatakan akan membayar hak komersil kepada klub tepat waktu yakni setiap bulan.
"Sebagian klub Liga 1 dan Liga 2 mungkin sama seperti kami, sedikit resah dengan ketidakjelasan hak komersial, padahal waktu rapat di Yogyakarta federasi telah menjamin hak komersial dibayarkan tepat waktu," ujarnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribun Jateng |
Komentar