Satu diantaranya adalah keputusan dua kali menunda kompetisi dengan ketidakpastian yang membuat tim semakin berada pada kondisi sulit.
Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Gelar TC di Jakarta Tanpa Shin Tae-yong
"Seharusnya dibuat lebih baik di awal pandemi sehingga klub Liga 1 tidak terkatung-katung seperti sekarang. Kenapa saya sebut demikian, karena sekarang tidak bisa berbuat apa-apa," kata Azrul.
"Mau gini gak bisa, mau gitu gak bisa, karena kami takut nanti dibuat kayak gini, ada itu, tiba-tiba jadi, atau tiba-tiba gak jadi lagi," paparnya.
Baca Juga: Pilih di Jakarta, Timnas U-19 Indonesia Batal TC ke Yogyakarta
Tidak hanya dari sisi prestasi, Azrul menjelaskan bahwa musim ini sejatinya menjadi musim pembenahan dari sisi manajemen tim.
"Secara perusahaan, sebenarnya Persebaya itu kakinya sudah tegap berdiri tinggal bagaimana menyusun ke depannya. Karena awal saat Persebaya diakuisisi dimulai dengan sangat minus," katanya.
"Tahun ini seharusnya kami bisa menuju titik nol, atau deket-deket dengan titik nol, tapi harus riset lagi, riset lagi ini dipersulit dengan ketidak pastian," tambah Azrul.
Baca Juga: Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia Adakan Turnamen Uji Coba Tertutup
Untuk itu daripada melanjutkan kompetisi 2020 pada tahun depan yang belum ada jaminannya, Azrul menyarankan agar Liga 1 musim ini disudahi saja.
Sehingga manajemen Persebaya bisa megnalihrkan fokus untuk memulai musim baru Liga 1 2021.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribun Jatim |
Komentar