Gerloff mengikuti MotoAmerica Supersport pada 2015 dan finis di urutan ke-3 pada musim pertamanya.
Performanya membaik pada 2016 dan 2017 dengan menjadi juara saat berusia 22 tahun.
Keberhasilan ini membuatnya naik ke kelas MotoAmerica Superbike pada 2018 di skuad pabrikan Yamaha.
Gerloff menunjukkan grafik positif dengan meraih lima podium dalam debutnya. Pada musim kedua, Gerloff merebut empat kemenangan dan 11 podium dalam 20 balapan.
Baca Juga: Valentino Rossi Ungkap Alasan Mengapa Suzuki Sangat Kuat Musim Ini
Torehannya itu sudah cukup mengantarnya ke posisi ketiga dalam klasemen pada 2019, hanya terpaut 51 poin dari sang Juara.
Dengan skuad GRT Yamaha dan didukung pabrikan yang menawarkan paket hebat kepadanya dan rekan setimnya, Federico Caricasulo, untuk musim ini, Gerloff menikmati musim pembuka yang bagus.
Musim ini, Gerloff meraih tiga podium yakni di Barcelona dengan dua podium lainnya di Estoril.
"Sungguh pengalaman gila berada di World Superbikes, dengan banyak hal yang telah saya pelajari."
Selama berada di Valencia, Gerloff juga mempelajari gaya balap Rossi.
"Saya ingin tahu seperti apa gaya Valentino mengendarai motor menjelang akhir pekan. Saya ingin tahu apa yang dia fokuskan, apa yang dia lihat pada awalnya, dan saya ingin tahu beberapa hal yang dia perjuangkan," tutur Gerloff.
"Jadi, saya dapat memikirkan hal-hal itu di kepala saya dan memiliki gambaran yang lengkap," aku Gerloff.
Baca Juga: Joan Mir Bisa Merebut Gelar Juara Dunia pada MotoGP Valencia, jika...
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Race |
Komentar