Baca Juga: Kisah Joan Mir pada MotoGP 2020, 'Retired' di Seri Pembuka Hingga Jadi Juara Dunia
Namun, Mir tidak memberikan kesempatan dan mengunci posisi tersebut hingga akhir balapan.
"Ini tidak akan terlupakan karena saya sangat menderita di motor. Saya memiliki ketakutan, ingin mengambil risiko tetapi harus juga mengendalikan keadaan," kata Mir, dilansir BolaSport.com dari Motosan.es.
"Memang dari awal saya balapan, sampai melihat tulisan 'OK' di papan, saya tidak tenang. Mereka menunjukkan kepada saya dan saya mulai bernapas. Saya tahu Dovizioso datang dari belakang. Tetapi, saya kira tidak akan ada banyak perubahan."
"Saya berusaha sekuat tenaga, menderita, hingga lidah saya keluar. Bahkan jika saya tidak menang atau naik podium, di mana posisi itu adalah tujuannya, tidak apa-apa karena saya sudah berusaha 100 persen," ucap dia lagi.
Baca Juga: Raih Gelar Juara Dunia MotoGP 2020, Joan Mir Langsung 1 Grup dengan Valentino Rossi
Dengan finis di urutan ke-7, Mir berhasil menambah 7 poin untuk mengunci titel juara dunia MotoGP 2020 dengan kokoh berada di puncak klasemen.
Pembalap berusia 23 tahun tersebut memiliki selisih 29 poin dari peringkat dua, Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT), yang tak mungkin mengejar Mir dengan sisa satu seri balapan di akhir musim.
Mir mengaku prestasi ini tentu sangat tidak terduga untuknya karena dia bukan pembalap tercepat di semua lintasan pada musim ini.
"Pada akhirnya kami telah merebut gelar ini, kami telah melakukan banyak hal dengan baik," ujar Mir.
"Saya yakin saya bukan yang tercepat di semua balapan, tapi Saya paling konsisten naik podium. Itu menjadikan saya yang tercepat" tutur Mir.
Baca Juga: Reaksi Marc Marquez Usai Joan Mir Hentikan Dominasinya Selama 4 Musim
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar