Pasalnya jika dilihat dari perilaku komunikasinya di media sosial, Mochamad Iriawan selalu membagikan momen apapun di media sosialnya.
"Yang kedua, jika didasarkan perilaku komunikasi Ketua Umum PSSI lewat media sosial kalau ada pertemuan, katakanlah Ketua Umum PSSI yang punya latar belakang Kepolisian bertemu dengan Kapolri, pasti itu akan tersebar dengan cepat. Karena based on perilaku komunikasi Ketua Umum dengan publik kan sangat aktif.
"Seperti telfon ke timnas U-19 disampaikan, Malaysia ketar-ketir dengan timnas U-19 Indonesia juga disampaikan. Jadi secara perilaku komunikasi sebetulnya aktif, tetapi dengan kaitan kompetisi dan isu izin keramaian Polri, hampir tidak ada sama sekali komunikasi apa yang dimunculkan oleh Ketua Umum kita di media sosial atau di PSSI," ujarnya.
Serta yang terakhir soal kengototan PSSI untuk melanjutkan Liga 1 2020 di tahun 2021.
Baca Juga: Bagus Kahfi Tiba di Jakarta, Dipanggil ke TC Timnas U-19 Indonesia?
Padahal ada baiknya jika liga difokuskan untuk musim depan daripada tetap dilanjutkan di tahun yang berbeda.
"Yang ketiga, kengototan PSSI melanjutkan kompetisi 2020 di tahun depan, di Februari tahun depan. Jadinya publik menduha-duga ada di ruang abu-abu lalu kemudian menduga PSSI telah tersandera oleh pihak yang terlibat dalam kontrak kerja sama terkait kompetisi.
"Tapi publik juga kemudian bertanya, apa masa iya dikondisi seperti ini kontrak tidak ada penyesuaian, orang regulasinya saja disesuaikan. Itu yang menjadi pertanyaan publik saat ini di tengah ketidakmengertian terkait kompetisi," ungkapnya.
Baca Juga: Shin Tae-yong Tidak Ingin Timnas U-19 Indonesia TC di Korea Selatan
| Editor | : | Metta Rahma Melati |
| Sumber | : | Youtube.com/ GOCEK BUNGTOWEL |
Komentar