Selain itu tak berhentinya dualisme dapat mencoreng nama baik masyarakat Malang Raya.
Dalam aksinya Sinyo dan rekan-rekan mengumandangkan dua tuntutan.
"Tuntutan kami adalah datangkan organ yayasan Arema (Yayasan Pendiri Arema) ke Malang, temui Kami Aremania, kita bicara baik-baik. Ada masalah apa sehingga Arema menjadi dua," tuturnya
"Kami ingin organ yayasan setidaknya yang tercatat di kemenkumham sampai 2015. Pembinanya Daryoto, Pengawasnya Bambang Winarno, dan Ketuanya M Nur, bendaharanya Rendra Kresna. Yang satu lagi Mujito Mujiono sebagai sekretaris sudah meninggal," ujar Sinyo.
Baca Juga: Ada Pemain Timnas U-16 Indonesia yang Tolak Panggilan Garuda Select
"Yang kedua kami ingin bapak-bapak kita, bapak Walikota, bapak Kapolres, bapak DPRD membantu kami memfasilitasi untuk mendatangkan organ yayasan yang selama ini sulit kami cari."
Dikatakan Sinyo, aksi ini bukanlah aksi terakhir MMGA. pihaknya akan terus berlanjut hingga dualisme benar-benar berakhir.
"Aksi ini akan terus berjalan sampai organ yayasan datang, sampai semuanya selesai, sampai hanya ada 1 Arema di Indonesia," ucap Sinyo.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar