Baca Juga: Punya Kemiripan, Bruno Fernandes Sebut Paul Scholes sebagai Gelandang Terbaik di Dunia
Klopp sedih karena Norbert tidak pernah bisa menyaksikan ia sukses sebagai pelatih.
"Ketika saya memberi tahu ayah saya bahwa saya ingin belajar ilmu olahraga, dia benar-benar bersemangat," tutur Klopp melanjutkan.
"Dia berkata, 'Ya, lakukan itu!'. Dia tidak tahu apa yang bisa saya lakukan dengan itu, tapi saya adalah anak pertama dari keluarga yang belajar, jadi dia 'ya, lakukan itu'."
"Saya tahu persis apa yang dia ingin saya lakukan, menjadi sangat sukses dalam olahraga."
Baca Juga: Luis Suarez Yakin Atletico Madrid Bisa Raih Hal Besar Musim Ini
"Namun, hal paling menyedihkan dari cerita ini adalah dia tidak ada di sini lagi ketika saya menjadi seorang pelatih."
"Ayahku, sayangnya dia meninggal hampir 20 tahun yang lalu. Sekarang ketika saya bercermin, saya kaget karena saya terlihat persis seperti ayah saya."
"Saya hari ini akan dapat memiliki hubungan yang cemerlang dengannya karena saya sekarang sudah cukup dewasa dan cukup kuat untuk mengatakan apa yang ingin saya katakan dengan nada yang tepat."
"Jadi sekarang kami bisa melakukan percakapan yang sangat keren tentang semua hal yang terjadi, tapi sayangnya kami tidak bisa melakukan itu."
Baca Juga: Lautaro Martinez Tanda Tangan Kontrak Baru di Inter Milan, asal...
"Akan tetapi, saya seorang Kristen, saya percaya pada Tuhan yang tinggal di surga dan dia ada di sana, mengganggu orang lain, mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus menonton pertandingan ini bersamanya. Saya 100 persen yakin tentang itu."
"Jika dia melihat bagaimana hidup saya berubah setelah saya mulai sebagai manajer, saya pikir dia akan sangat bahagia," ucap Klopp mengakhiri.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Mirror |
Komentar