Namun, Yamaha membatalkannya pada 2020 untuk memiliki tim penguji terpadu yang menggabungkan bagian Eropa dan Jepang dari skuad balapan, tetapi beroperasi di luar Jepang.
Baca Juga: Seperti Valentino Rossi, Kisah Andrea Dovizioso dan Ducati Juga Tidak 'Happy Ending'
Ketika COVID-19 melanda, rencana uji Yamaha dengan Jorge Lorenzo benar-benar hancur.
Pembalap Spanyol itu hanya mengendarai M1 2019 empat kali tahun ini, dengan terakhir kali di Portugal pada awal Oktober.
Lorenzo dipecat pada 2021 dan diganti oleh Cal Crutchlow sebagai pembalap penguji Yamaha.
Rossi mengakui pilihan pertamanya adalah Andrea Dovizioso, yang hampir mencapai kesepakatan sebelum memilih cuti panjang sebagai gantinya.
"Yamaha perlu memiliki tim penguji yang serius di Eropa tahun depan," ujar Rossi.
"Saya akan sangat menyukai jika pembalap penguji adalah Dovizioso karena dia adalah pembalap yang sangat cepat, sensitif, dan sangat berpengalaman," aku Rossi.
Crutchlow juga membalap hingga tahun ini. Jadi,jika dia memiliki motivasi, dia adalah orang yang bisa membawa motornya ke batas maksimal.
"Lebih dari sekadar pembalap penguji, Anda membutuhkan program tim penguji yang serius."
Tim penguji yang kuat telah menjadi sorotan musim ini menyusul kesuksesan KTM sebagai pemenang balapan, sesuatu yang sebagian besar dikaitkan dengan pekerjaan Pedrosa dengan pabrikan sejak tahun lalu.
Kiprah Sylvain Guintoli bersama Suzuki sejak 2017 juga dipuji sebagai salah satu faktor penyebab pabrikan Jepang itu mampu merebut gelar juara 2020 bersama Joan Mir.
Baca Juga: Indonesia Bisa Miliki 1 Wakil di Kelas Moto2 dan Moto3 pada Ajang MotoGP 2021
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar