Hanya mencatat 1 podium (1 kemenangan) pada 12 seri balap berikutnya, El Diablo harus merelakan gelar juara direbut oleh rivalnya, Joan Mir (Suzuki Ecstar).
Fabio Quartararo tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama pada musim depan.
Selain mengharapkan perbaikan teknis dari Yamaha, Quartararo berusaha melakukan olah batin demi mengendalikan emosinya ketika tertekan.
Konsultasi dengan psikolog pun menjadi salah satu agenda Quartararo ketika kejuaraan memasuki jeda pergantian musim pada akhir tahun ini.
Baca Juga: Valentino Rossi: Kalahkan Franco Morbidelli Akan Sulit pada MotoGP 2021
"Saya ingin rileks, rehat dari interviu dan hal-hal soal motor. Saya benar-benar hanya ingin menghabiskan waktu dengan keluarga," kata Quartararo, dilansir GPOne.
"Selama musim dingin ini saya ingin melatih diri saya sebanyak mungkin dengan bantuan seorang psikolog yang sebenarnya sudah saya temui."
"Saya ingin pergi ke sana sesering mungkin untuk belajar bagaimana saya harus mengatur emosi dan tekanan sepanjang akhir pekan balapan."
Quartararo bukan pembalap MotoGP pertama yang memakai jasa psikolog untuk meningkatkan performa di atas motor.
Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, juga diketahui menggunakan pendekatan serupa.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Portugal 2020 - Oliveira Raih Pole Position, Rossi ke-17
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar