"Kami hidup dengan gaji 25 persen dan tidak banyak orang yang bisa bertahan," ucap Robert dilansir Bolasport.com dari Kompas.
"Kalian bisa lihat ada cerita pemain menjadi penjaga bank, membuka usaha atau ada juga yang sudah menjual barang-barangnya," ucap Robert.
"Jadi, terlihat kami seolah menjadi korban meskipun tidak bersalah. Tidak banyak yang bisa dilakukan karena covid," ujarnya lagi.
Robert pun menyadari bahwa pandemi Covid-19 merupakan sesuatu yang tidak bisa ditolak begitu saja.
Baca Juga: Juventus Anti-Italia, Tanpa Pemain Bertahan Lokal untuk Pertama Kali dalam 123 Tahun!
Pandemi menjadi sebuah bencana yang harus disadari keberadannya dan diterima dengan lapang dada.
Oleh sebab itu, mantan pelatih PSM Makassar tersebut sangat mengapresiasi usaha PSSI dan PT LIB untuk tetap menggelar kompetisi di tengah Covid-19.
Seperti diketahui, PSSI dan PT LIB berniat kembali menggulirkan Liga 1 2020 pada Februari 2021.
Robert berharap supaya rencana tersebut bisa benar-benar terlaksana dan tidak kembali mengalami penundaan seperti yang sudah-sudah.
"Jadi, kami menunggu kapan kompetisi bisa benar-benar bisa kembali berjalan agar kami bisa berlatih dan mulai bermain sepak bola lagi," tutupnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar