BOLASPORT.COM - Eks petenis tunggal putra nomor satu dunia dari Britania Raya, Andy Murray, menilai pembalap Formula 1 (F1) Lewis Hamilton sudah layak mendapat gelar bangsawan seiring dengan kesuksesannya meraih gelar juara dunia ketujuh pada tahun ini.
Lewis Hamilton resmi menyamai rekor gelar juara dunia F1 milik legenda jet darat asal Jerman, Michael Schumacher, usai memenangi balapan GP Turki 2020, 15 November lalu.
Pembalap andalan tim Mercedes itu finis paling depan, mengalahkan Sergio Perez (Racing Point) dan Sebastian Vettel (Ferrari).
Tambahan 25 poin yang didapat dari kemenangan tersebut cukup bagi Hamilton untuk mengunci gelar juara dunia F1 2020.
Baca Juga: Seperti Michael Jordan, Lin Dan Juga Tekuni Golf Pasca-pensiun
Hamilton kini punya 307 poin, unggul 110 poin atas rival terdekat yang juga rekan setimnya, Valtteri Bottas.
Dengan tiga balapan tersisa dan poin maksimal yang bisa diraih adalah 75, perolehan poin Hamilton sudah tidak mungkin dikejar lagi.
Bahkan jika Hamilton tak balapan sekalipun.
Baca Juga: Sadar Cuma Pembalap Satelit, Franco Morbidelli Tak Pasang Ekspektasi Tinggi pada 2021
Merespons dominasi Lewis Hamilton pada ajang Formula 1, Andy Murray pun angkat bicara.
Petenis yang memiliki gelar bangsawan Sir itu menilai Hamilton layak mendapatkan hal serupa saat pihak istana menggelar New Year Honours.
Apalagi, sebelumnya Ratu Elizabeth II sudah pernah memberi gelar Most Excellent Order of British Empire alias MBE kepada Hamilton usai meraih gelar juara dunia F1 pertamanya pada tahun 2009.
"Dalam hal apa yang dia capai sebagai atlet, tentu saja dia layak mendapatkannya (gelar kebangsawanan)," ucap Murray dalam acara Good Morning Britain, dikutip dari BBC.
"Dia adalah salah satu atlet paling sukses dalam sejarah olahraga negara ini," kata Murray lagi.
Berbeda dengan Lewis Hamilton, Andy Murray cuma butuh dua gelar juara Wimbledon untuk mendapatkan gelar Sir dari pihak istana.
Hal ini pun mengusik eks pembalap F1 Damon Hill.
Juara dunia F1 1996 itu mengatakan bahwa gelar kebangsawanan untuk Hamilton bukan sekadar representasi dari pencapaiannya.
Namun, juga sebagai apresiasi terhadap kemampuannya sebagai pria kulit hitam yang mematahkan dan bahkan mendominasi olahraga yang semula dikuasai pembalap-pembalap kulit putih.
Baca Juga: Amarah Franco Morbidelli kepada Yamaha Jadi Kunci Suksesnya Musim Ini
"Gelar kebangsawanan akan dilihat sebagai pengakuan, tidak hanya dalam hal pembalap, tetapi juga pembalap kulit hitam yang membuka pintu bagi pembalap mana saja yang tidak berkulit putih," tutur Hill.
"Dia telah menghancurkan prasangka bahwa hal ini (pembalap kulit hitam menjadi juara dunia F1) bisa dilakukan, bahwa ada area di mana Anda tidak bisa mencapai sesuatu karena warna kulit Anda."
"Dia telah menghancurkan itu sepenuhnya," kata Hill lagi.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar