"Dia mengatakan ke saya 'saya sudah menduga kamu akan pensiun'. Namun, ia meminta waktu sejenak untuk berpikir lebih dulu," ucap sosok berusia 30 tahun tersebut.
Keduanya baru kembali berbincang beberapa hari kemudian.
"Pada akhir pekan kami bertemu. Matsutomo mengatakan ia bisa menerima keputusan saya. Namun, dia juga mengatakan ingin tetap lanjut bermain," ujar Takahashi melanjutkan.
Baca Juga: Kento Momota Senang Bukan Kepalang Masuk ke Buku Rekor Dunia Guinness
Keinginan berbeda Matsutomo/Takahashi mau tak mau berujung dengan bubarnya mantan pasangan nomor satu dunia tersebut.
Namun, keduanya sudah punya warisan pada nomor ganda putri dengan mengukir sejumlah prestasi bergengsi.
Selain memenangi medali Olimpiade, Matsutomo/Takahashi memenangi dua titel Kejuaraan Asia pada 2016 dan 2017, medali perunggu Kejuaraan Dunia 2017, medali perak Asian Games 2014 dan 2018, dan juara All England Open 2016.
Prestasi yang apik itulah yang juga membuat Takahashi sempat gentar untuk mundur.
"Saya sempat takut saat akan membuat pengumuman, karena saya tahu banyak orang yang mendukung saya. Mereka pasti akan terkejut dan bertanya kenapa saya tak menunggu sampai Olimpiade," kata dia.
"Walaupun itu keputusan saya, tetapi pasti akan ada banyak pertanyaan yang timbul. Karena itu saya membuat pengumuman pada tanggal yang sama dengan saya memenangi medali emas Olimpiade," tutur Ayaka Takahashi melanjutkan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Unlimited |
Komentar