Hal ini berbanding terbalik dengan tarkam.
Sepengetahuan Haruna, tak ada protokol kesehatan pada pertandingan tarkam.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Timnas U-19 Indonesia 80 Persen Gelar TC di Spanyol
"Tarkam di mana-mana tanpa protokol kesehatan, tanpa masker, tanpa jaga jarak, tanpa cuci tangan," kata Haruna, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Sementara PSSI yang sudah membuat protokol kesehatan, pakai medical wirkshop, kebijakan khusus jumlah orang di stadion, tetapi tidak diizinkan sementara tarkam diizinkan," ujarnya.
Sementara itu, Haruna kembali dibuat terkejut ketika pulang ke kampung halamannya.
Di Ternate, Haruna melihat ada pertandingan bola yang masih dapat bergulir dan penontonnya pun yang datang ke stadion sangat banyak.
Baca Juga: Transfer Bagus Kahfi ke FC Utrecht Dipastikan Tak Ada Masalah
Dari semua itu, Haruna mempertanyakan keputusan Kepolisian tetap melarang kompetisi.
"Saya tiga hari lalu pulang dari Ternate, di sana sepak bola penuh satu stadion, tidak ada apa-apa," ucap Haruna.
"Pollisi ini tidak mengizinkan karena apa? apa karena pandemikah? apa karena pilkadakah? itu harus transparan,
"Kalau karena pandemi itu sangat bisa diskusikan kembali, sangat bisa dikritik karena sepak bola yang lain juga berjalan," tuturnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar