"Melihat kembali ke masa itu, saya tidak yakin klub atau semua orang menanganinya dengan cara terbaik," ucap Henderson, dikutip BolaSport.com dari Goal International.
"Dari sudut pandang pemain, pola pikir kami ada pada Luis dan bagaimana melindunginya, tapi sebenarnya kami tidak terlalu memikirkan Patrice."
"Saya pikir di situlah kami melakukan kesalahan struktural dari 'atas ke bawah'. Jika orang ingin menyalahkan saya maka saya akan mengambil tanggung jawab penuh sebagai pemain. Orang-orang akan berkata, 'Itu agak terlambat', tapi saya rasa lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," ujar Henderson menambahkan.
Sementara itu, Evra mengaku bahwa pihak Liverpool sudah meminta maaf kepada dirinya atas insiden Suarez dan pemanasan tersebut.
Mantan bek timnas Prancis itu sempat syok karena Liverpool melakukan tindakan yang dinilai bodoh.
Baca Juga: Luis Suarez Positif Covid-19, Absen Lawan Brasil dan Barcelona
Akan tetapi, Evra pada akhirnya kagum karena Liverpool dengan besar hati mau meminta maaf kepadanya.
"Jamie Carragher mengatakan mereka membuat kesalahan besar hari itu dan dia meminta maaf," kata Evra.
"Itu sangat menyentuh saya dan sekarang saya akan menghormati Liverpool sebagai klub sepak bola karena, ketika ini terjadi, saya sangat kecewa dengan klub tersebut."
"Saya menerima email dari ketua Liverpool yang meminta maaf atas apa yang terjadi sembilan tahun lalu."
"Dia mengatakan saya dipersilakan untuk datang ke Liverpool jika saya butuh sesuatu. Itu benar-benar menyentuh saya karena lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, tetapi saya terkejut bahwa Liverpool sempat mendukung sikap seperti itu," tutur Evra mengakhiri.
Baca Juga: Luis Suarez Yakin Atletico Madrid Bisa Raih Hal Besar Musim Ini
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Goal International |
Komentar