BOLASPORT.COM - Sahabat Lionel Messi, Luis Suarez, pernah membuat Liverpool terkena masalah besar dan dihujat publik meski hanya bertahan tiga tahun di Anfield.
Luis Suarez pernah membela Liverpool pada medio 2011 hingga 2014 setelah didatangkan dari Ajax Amsterdam.
Suarez menjelma menjadi penyerang kelas dunia selama berkarier tiga tahun di Liverpool.
Suarez memutuskan untuk hijrah ke Barcelona pada 2014 setelah hanya mampu mempersembahkan trofi Piala Liga Inggris 2011-2012 kepada Liverpool.
Namun, penyerang Uruguay itu rupanya bukan hanya meninggalkan jejak trofi, melainkan juga jejak kontroversi.
Baca Juga: Lionel Messi Konflik dengan Antoine Griezmann dan Dipojokkan Media, Luis Suarez Sakit Hati
Pasalnya, Suarez pernah membuat Liverpool melakukan satu kesalahan besar yang berakibat hujatan dari masyarakat luas.
Hal itu terjadi saat Suarez terlibat insiden rasialis dengan mantan bek Manchester United, Patrice Evra, pada 2011.
Saat itu, Evra dan Suarez terlibat konflik yang berujung pada tindakan rasialis oleh sahabat Lionel Messi itu.
Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) pun akhirnya melarang Suarez untuk bertanding dalam delapan laga dan kena denda 40 ribu pounds (Rp 754,18 juta).
Liverpool saat itu bisa dibilang mengambil tindakan yang di luar dugaan dengan memberikan dukungan kepada Suarez.
Jelang laga melawan Wigan Athletic, para pemain Liverpool diminta untuk mengenakan baju bergambar Suarez.
Skenario itu memang sengaja ditujukan untuk mendukung penyerang 33 tahun itu dalam kasusnya dengan Evra.
Alhasil, Liverpool justru mendapat respon negatif dan panen hujatan karena dinilai mendukung tindakan rasialis.
Kapten Liverpool saat ini, Jordan Henderson, pun mengaku bahwa Liverpool telah melakukan kesalahan besar saat itu.
Bahkan, Henderson menyebut kesalahan itu merupakan sebuah kesalahan yang terstruktur dari 'atas ke bawah'.
Baca Juga: Ini Alasan Sebenarnya yang Buat Barcelona Tendang Keluar Luis Suarez
"Melihat kembali ke masa itu, saya tidak yakin klub atau semua orang menanganinya dengan cara terbaik," ucap Henderson, dikutip BolaSport.com dari Goal International.
"Dari sudut pandang pemain, pola pikir kami ada pada Luis dan bagaimana melindunginya, tapi sebenarnya kami tidak terlalu memikirkan Patrice."
"Saya pikir di situlah kami melakukan kesalahan struktural dari 'atas ke bawah'. Jika orang ingin menyalahkan saya maka saya akan mengambil tanggung jawab penuh sebagai pemain. Orang-orang akan berkata, 'Itu agak terlambat', tapi saya rasa lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," ujar Henderson menambahkan.
Sementara itu, Evra mengaku bahwa pihak Liverpool sudah meminta maaf kepada dirinya atas insiden Suarez dan pemanasan tersebut.
Mantan bek timnas Prancis itu sempat syok karena Liverpool melakukan tindakan yang dinilai bodoh.
Baca Juga: Luis Suarez Positif Covid-19, Absen Lawan Brasil dan Barcelona
Akan tetapi, Evra pada akhirnya kagum karena Liverpool dengan besar hati mau meminta maaf kepadanya.
"Jamie Carragher mengatakan mereka membuat kesalahan besar hari itu dan dia meminta maaf," kata Evra.
"Itu sangat menyentuh saya dan sekarang saya akan menghormati Liverpool sebagai klub sepak bola karena, ketika ini terjadi, saya sangat kecewa dengan klub tersebut."
"Saya menerima email dari ketua Liverpool yang meminta maaf atas apa yang terjadi sembilan tahun lalu."
"Dia mengatakan saya dipersilakan untuk datang ke Liverpool jika saya butuh sesuatu. Itu benar-benar menyentuh saya karena lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, tetapi saya terkejut bahwa Liverpool sempat mendukung sikap seperti itu," tutur Evra mengakhiri.
Baca Juga: Luis Suarez Yakin Atletico Madrid Bisa Raih Hal Besar Musim Ini
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Goal International |
Komentar