Kejadian buruk berikut muncul pada 24 September 1983 dalam laga kontra Athletic Bilbao.
Sosok lincah berpostur cebol itu mengalami cedera horor, barangkali yang terparah dalam kariernya, akibat tekel bek musuh, Andoni Goikoetxea.
Tak tanggung-tanggung, El Diego mengalami retak pada pergelangan kaki sekaligus kerusakan ligamen.
Nació para jugar al fútbol pero casi lo retiras.:.
— PEP???? (@foreverpep) November 25, 2020
Ia baru pulih empat bulan kemudian.
“Saya merasa seperti ada kapak menghantam dari belakang. Saya tahu segalanya telah hancur,” kata Maradona ketika itu seperti dilansir BolaSport.com dari Guardian.
Karena sederet problem fisik, ledakan Maradona di Barca tak maksimal.
Selama 1982-1984, ia mencatat 58 penampilan di berbagai ajang, plus torehan 38 gol, tanpa sumbangan gelar Liga Spanyol.
Baca Juga: Koleksi Gelar Diego Maradona: Sah Jadi Raja Dunia, tapi Minus Satu Trofi Terakbar
Bersamanya, Blaugrana menjuarai Copa del Rey, Piala Super Spanyol, dan kompetisi lokal yang sudah punah, Copa de la Liga.
Salah satu aksinya yang paling keren di Barcelona muncul dalam laga el clasico lawan Real Madrid edisi 26 Juni 1983.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | theguardian.com, BolaSport.com |
Komentar