Dalam acara launching di Stadion Manahan, Bhayangkara Solo FC memberikan sembako itu secara simbolis kepada Sudrajat (petugas kebersihan Stadion Manahan), Ardi Jayanto (petugas parkir Stadion Manahan), Suradji (satpam Stadion Manahan), Soleh (perwakilan warga pemukiman sekitar Stadion Manahan), Widodo (pemulung), dan Tukul (pedagang kaki lima).
Dalam sambutannya, CEO Bhayangkara Solo FC, Istiono, sangat berterima kasih kepada masyarakat Solo yang mau menerima timnya bermarkas di Solo.
Istiono menegaskan bahwa perubahan nama klubnya menjadi bentuk aspirasi kepada masyarakat Solo yang sudah mau menerima Ruben Sanadi Cs di kotanya.
Baca Juga: Alasan Winger Madura United Pilih Berlatih di Ladang Sawah
Penambahan nama Solo di dalam Bhayangkara FC menjadi bukti bahwa The Guardians ingin menjadi salah satu klub yang bisa dibanggakan oleh masyarakat Solo.
"Penggantian nama ini adalah bentuk aspirasi kami kepada masyarakat Solo atas dukungannya menjadikan stadion ini menjadi homebase Bhayangkara FC," ucap Istiono.
"Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua pihak dalam terselenggaranya acara ini. Tidak lain adalah berkat doa dan dukungan Wali Kota Solo, Rektor UNS, dan segenap masyarakat Solo."
"Kalian yang telah meyakinkan Bhayangkara Solo FC untuk dapat bertanding dan berlatih di kota kita tercinta ini," tandasnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar