BOLASPORT.COM - Panitia Olimpiade Tokyo 2020 dilaporkan akan menghabiskan 960 juta dolar AS (sekitar Rp 13,5 triliun) untuk penanggulangan COVID-19 sebagai bagian dari biaya tambahan Olimpiade dan Paralimpiade yang ditunda.
Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan ulang menjadi 2021 sebagai akibat dari pandemi virus corona, dengan perkiraan biaya penundaan ditetapkan sebesar 1,9 miliar dolar AS (Rp 26,8 triliun)
Dari jumlah ini, sebanyak Rp 13,5 triliun akan dihabiskan untuk menerapkan dan memelihara tindakan pencegahan COVID-19, seperti dilansir BolaSport.com dari Insidethegames.
Baca Juga: Vinales Akui MotoGP 2020 Jadi Musim Bencana dan Terburuk dalam Kariernya
Hal ini akan mencakup pengaturan infrastruktur perawatan kesehatan, termasuk sistem pengujian.
Tokyo 2020, Pemerintah Metropolitan Tokyo, dan Pemerintah Jepang terus merancang tindakan penanggulangan virus corona untuk memastikan Olimpiade dapat berlangsung dengan aman tahun depan.
Mereka diharapkan untuk menyajikan laporan sementara tentang kemajuan persiapan Olimpiade Tokyo pada Rabu (2/12/2020).
Penggunaan masker wajah dan jarak sosial diharapkan menjadi kewajiban, sementara para atlet akan didorong untuk membatasi masa tinggal mereka di Jepang setelah kompetisi.
Biaya tambahan dari penundaan Olimpiade juga muncul dari biaya yang terkait dengan pengamanan tempat, sewa peralatan, biaya penyimpanan, dan tenaga kerja tambahan.
Pada Mei, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach memperkirakan penundaan Tokyo 2020 akan menelan biaya 800 juta dolar AS (Rp 11,3 triliun).
Dari angka ini, sebesar 150 juta dolar AS (Rp 2,1 triliun) ditetapkan untuk membentuk paket bantuan untuk Gerakan Olimpiade dan sisanya disisihkan untuk penyelenggaraan Olimpiade.
Sejak itu, Tokyo 2020 dan IOC telah mengumumkan 50 langkah pemotongan biaya yang disebut dapat menghemat 288 juta dolar AS (Rp 4,07 triliun).
Baca Juga: Mike Tyson Disebut Bisa Kembali dalam Perebutan Gelar Juara Dunia Kelas Berat
Jumlah termasuk pemotongan jumlah pejabat yang menghadiri Olimpiade, reformasi infrastruktur yang akan mengurangi jumlah penerangan dan pasokan listrik sementara, tambahan tempat pertandingan, dan penghapusan upacara di perkampungan atlet dan sebelum upacara pembukaan.
Langkah-langkah penyederhanaan telah dijuluki "Model Tokyo" oleh Tokyo 2020 dan IOC dengan saran negara tuan rumah di masa depan dapat belajar dari langkah-langkah pemotongan biaya.
Tokyo 2020 ditetapkan menelan biaya sekitar 13 miliar dolar AS (Rp 183,7 triliun) sebelum ditunda pada Maret.
Dari jumlah ini, panitia akan menanggung 5,8 miliar dolar (Rp 81 triliun), Pemerintah Metropolitan Tokyo 5,7 miliar dolar AS (Rp 80,5 triliun), dan Pemerintah Jepang sisanya 1,4 miliar dolar AS (Rp 19,78 triliun).
Tiga pemangku kepentingan akan memutuskan pada bulan depan berapa banyak biaya tambahan yang akan ditanggung masing-masing.
Olimpiade Tokyo 2020 akan berlangsung dari 23 Juli hingga 8 Agustus pada 2021, diikuti oleh Paralimpiade dari 24 Agustus hingga 5 September.
Harapan dari penyelenggaraan Olimpiade yang sukses telah didorong oleh kemajuan dalam pengembangan vaksin COVID-19 meskipun mungkin masih perlu waktu sebelum tersedia untuk masyarakat luas.
Baca Juga: Sudah Berusia 41 tahun, Rossi Sesali Ditinggalkan 2 Pembalap Tertua Kedua
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | insidethegames.biz |
Komentar