Sebab para pihak yang bersangkutan kurang cepat merespon sehingga munculah polemik yang ada saat ini.
Polemik gagalnya Bagus Kahfi ke FC Utrecht dan kesalahpahaman yang diterima Barito Putera dengan label tak memberi izin pemainnya berkarier di luar negeri.
Baca Juga: Tinggalkan Arema FC, Bruno Smith Pilih Kembali ke Brasil
Pihak bersangkutan yang dimaksudkan di sini, yakni Garuda Select, PSSI yang berada di tengah-tengahnya, dan klub atau Barito Putera.
"Jadi yang pertama saya binggung karena kurang ada respon cepat atau penjelasan yang clear dan transparan sehingga ada polemik yang terjadi di masyarakat sepak bola nasional. Sangat wajar Bagus Kahfi ada keinginan besar untuk bisa berkarier di luar negeri," kata Tommy Welly kepada BolaSport.com, Selasa (1/12/2020).
"Hanya memang prosesnya harus clear, harus sesuai dengan prosedur yang ada. Jadi tidak ada masalah dengan keinginan Bagus untuk berkarier di luar negeri, dan juga tidak ada yang salah dengan tawaran dari Utrecht FC," ucapnya.
Polemik transfer Bagus Kahfi terjadi karena adanya masalah dalam komunikasi yang tak bisa berjalan dengan lancar.
Baca Juga: Catatan Gemilang Mojang Bandung di Liga 1 Puteri Musim Lalu
Pria yang akrab disapa Bung Towel itu mengatakan tata cara dan aturan terkait kontrak pemain profesional juga sudah tercantum dengan jelas dalam regulasi FIFA.
Pemain yang masih terikat kontrak dengan satu klub tertentu sudah pasti tidak akan dapat memperkuat tim lainnya tanpa sepengetahuan klub yang masih mengontraknya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar