CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, menilai tindakan yang dilakukan timnya terhadap Yudha murni karena rasa cinta pada keluarga.
Hasnuryadi merasa pemain mudanya perlu mendapat pembinaan alih-alih hukuman supaya di masa depan kesalahan serupa tidak terulang lagi.
Terlebih, tindakan mengirim Yudha ke pesantren itu selaras dengan delapan nilai inti yang dianut oleh Laskar Antasari.
“Sebagaimana selayaknya sebuah keluarga, kita sebagai orangtua berkewajiban untuk memberikan pembinaan bukan dalam bentuk hukuman,” terang Hasnur dikutip Bolasport.com dari laman resmi Liga Indonesia.
Baca Juga: Man United Menang Comeback Lagi, Ole Gunnar Solskjaer: Sudah Biasa
“Kami dari Barito memberikan tindakan yang sifatnya membina dengan cara mengirimkan Yudha ke pesantren."
"Harapan kami tindakan yang kami ambil ini bisa membuat Yudha lebih baik lagi, memperbaiki diri dan tidak akan mengulangi kesalahannya lagi,” sambungnya.
Pengiriman Yudha ke pesantren sendiri jauh lebih ringan dibanding apa yang dialami oleh Serdy Ephy Fano di Bhayangkara Solo FC.
Tim yang baru saja pindah markas ke Solo itu mengambil langkah tegas dengan memecat Serdy dari skuadnya.
Pihak manajemen menilai Serdy telah mencemarkan nama baik klub dengan dua kali dicoret dari timnas U-19 Indonesia karena tindak indisipliner.
View this post on Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | liga-indonesia.id |
Komentar