"Kalau sudah main di Eropa manfaatkan itu. Jangan mikir di Indonesia lagi," ungkapnya.
"Kemudian mindset harus menatap ke depan, karena passion kita di sepak bola dan dia masih muda. Jangan lagi dia melihat ke belakang."
"Mungkin, Bagus Kahfi di Indonesia sudah popular, tetapi jangan dijadikan itu suatu yang dirindukan. Itu cukup dijadikan motivasi bahwa levelmu bukan kemarin," jelas Kurniawan.
Mantan pelatih Sabah FA itu juga menyarankan Bagus untuk tetap disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Respons Kevin De Bruyne soal Perbandingan Dirinya dengan Bruno Fernandes
Dalam penilaian Kurniawan, kedisiplinan menjadi aspek paling penting yang harus dimiliki oleh setiap pesepakbola profesional.
"Menurut saya, disiplin itu sudah menjadi kunci utama. Artinya, bagaimana menjadi profesional sejati."
"Kalau mungkin di Indonesia masih sering banyak diingatkan. Kalau di sana sudah tidak ada lagi," ujarnya.
"Jadi, semua berasal dari individu itu sendiri. Bagaimana dia mengatur jam istirahat, mengatur jam makan. Jadi, semua tergantung pada Bagus itu sendiri," kata Kurniawan.
Baca Juga: 3 Mimpi Pilar Timnas U-19 Indonesia Ini, Satunya Duet dengan Casemiro
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | wartakota.tribunnews.com |
Komentar