Dikonfirmasi oleh pelatih AC Milan, Stefano Pioli, alasan itu adalah para pemain Setan Merah terus berusaha mengubah hasil sampai menit penghabisan ketika menemui kesulitan.
AC Milan jadi spesialis membuat deg-degan suporternya karena bukan sekali-dua kali saja mereka mampu mengubah hasil berkat gol-gol pada injury time.
Pada 8 November lalu, AC Milan sudah di ambang kekalahan 1-2 dari Hellas Verona.
Akan tetapi, di menit ke-90+3, Zlatan Ibrahimovic berhasil menyamakan skor.
If you're happy and you know it clap your hands! ????
Se sei felice e tu lo sai batti le mani! ????#MilanLazio #SempreMilan pic.twitter.com/CfqpI9gmeL
— AC Milan (@acmilan) December 23, 2020
Baca Juga: Juventus Tumbang, AC Milan Sah Jadi yang Paling Tangguh di Seantero Eropa
Pada 13 Desember, lagi-lagi AC Milan sudah hampir tumbang dari Parma yang memimpin 2-1 sampai waktu normal 90 menit berlalu.
Namun, Theo Hernandez menyelamatkan AC Milan lewat golnya di menit ke-90+1.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Football Italia |
Komentar