BOLASPORT.COM - Legenda Liverpool, Jamie Carragher, mengungkapkan bahwa ada motif tersembunyi di balik rumor hengkangnya Mohamed Salah dari Anfield.
Mohamed Salah telah mencuri perhatian dalam beberapa pekan terakhir lantaran rumor tentang kepergiannya dari Liverpool dan beberapa spekulasi transfer.
Rumor tentang kepergian Mohamed Salah dari Liverpool kembali berembus usai sang pemain disebut tak lagi bahagia di Anfield.
Kondisi Mohamed Salah yang sedang tidak baik-baik saja itu disampaikan oleh mantan pemain timnas Mesir, Mohamed Aboutrika.
Aboutrika menyebut Mo Salah sedang kesal terhadap Liverpool karena tak dijadikan kapten ketika menghadapi FC Midtjylland pada laga pamungkas Grup D Liga Champions, 10 Desember lalu.
Baca Juga: Soal Mohamed Salah yang Tak Bahagia di Liverpool, Juergen Klopp Angkat Bicara
Dalam sebuah wawancara dengan media Spanyol, AS, Mo Salah membuka pintu untuk pindah ke Negeri Matador dengan Real Madrid atau Barcelona dipandang sebagai opsi.
Pernyataan tersebut membuat banyak orang percaya bahwa pemain berusia 28 tahun ini memang ingin pergi dari Anfield.
Akan tetapi, legenda Liverpool, Jamie Carragher, mengatakan bahwa terdapat motif tersembunyi di balik rumor hengkangnya Mo Salah tersebut.
Pria yang kini berprofesi sebagai komentator sepak bola itu juga mengaku tidak percaya kalau pemain asal Mesir tersebut ingin pergi.
Baca Juga: Dominasi Tak Terbantahkan AC Milan Arungi Liga Italia Tahun 2020, Raih 79 Poin dari 35 Laga
"Beberapa pemain menjadi nama brand dan penggemar paling cerdas tahu rumor transfer di sekitar mereka tidak muncul begitu saja," tulis Carragher di kolom Telegraph-nya, dikutip BolaSport.com dari Daily Star.
"Seperti yang kita lihat akhir pekan lalu ketika Mo Salah berbicara dengan surat kabar Spanyol terkemuka, mereka menjadi bagian dari agenda berita karena seseorang, apakah itu penasihat atau pemain sendiri, menginginkannya."
"Anda tidak boleh melakukan wawancara dengan surat kabar yang dekat dengan Real Madrid kecuali Anda ingin ditanya tentang bermain untuk Real Madrid."
"Secara alami, hal itu membuat para penggemar curiga bahwa seorang pemain mengikuti jalur karier yang telah ditentukan dan pendukung di klub seperti Liverpool tidak akan pernah menyambut tim mereka dibicarakan sebagai batu loncatan."
"Wawancara terbaru Mo Salah memberikan masukan bahwa kariernya menjadi yang utama. Komentarnya tentang kesal karena tidak menjadi kapten melawan Midtjylland menggarisbawahi hal itu."
Baca Juga: Cuma Karena Satu Unggahan Instagram, Mohamed Salah yang Selama Ini Dipuji Kini Dikritik Habis
"Mereka aneh. Saya, seperti kebanyakan penggemar, tidak berpikir dia harus bermain dalam pertandingan yang tidak penting, apalagi menjadi kapten."
"Waktu pemain memulai cerita transfer juga aneh. Menurut saya, itu adalah pesan kepada pemilik Liverpool untuk menawarinya kontrak baru yang menguntungkan."
"Melihat para pemain mereka dirayu oleh klub-klub La Liga tentu mengkhawatirkan Liverpool lima tahun lalu. Tidak sekarang."
"Saya tidak yakin Madrid dan Barca mampu membeli Salah."
"Berinvestasi lebih dari 125 juta pounds (2,3 triliun rupiah) untuk pemain yang akan berusia 29 tahun musim panas ini bukanlah bisnis yang baik," ujar pria yang membawa Liverpool juara Liga Champions 2004-2005 itu mengakhiri.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Daily Star |
Komentar