Dia mengaku merasa gugup saat kembali ke kompetisi minggu ini di Tokyo, dan dia didorong hingga batas oleh Tsuneyama, yang membawanya ke kedudukan 16-16 pada gim terakhir hanya untuk runtuh dengan kemenangan di depan mata.
Baca Juga: Oscar De La Hoya Puji Jake Paul Bawa Tinju Jadi Olahraga Menarik
"Saya terlalu berhati-hati. Sebelumnya, permainan saya menggunakan semua yang saya bangun dari waktu ke waktu dan hasil saya memberi saya kepercayaan diri untuk melakukan itu," ujar pemain berusia 26 tahun itu.
"Minggu ini, saya tidak bermain untuk waktu yang lama. Jadi, saya sangat cemas akan setiap pertandingan. Tetapi, saya pikir permainan saya akan mulai kembali sekarang setelah saya memenangkan gelar ini," kata Momota.
Momota adalah salah satu harapan terbesar Jepang untuk meraih medali emas di rumah sendiri pada Olimpiade Tokyo yang ditunda ke tahun depan karena wabah virus corona.
Momota memetik 11 gelar yang memecahkan rekor tahun lalu. Dia yakin bisa menambah lebih banyak lagi titel juara setelah mencicipi kesuksesan pekan ini di Tokyo.
"Saya 70 persen lega dan 30 persen senang. Saya dikenal sebagai Momota nomor satu dunia, jadi saya merasa tidak boleh kalah," aku Momota.
"Tidak mudah bagi saya untuk mendapatkan peringkat nomor satu. Itu karena pengalaman dan kemampuan saya, dan saya sangat benci kalah."
"Kebanggaan itu membantu saya tetapi ada juga tekanan, dan saya ingin terus melakukan lebih banyak. Jika saya bisa, saya ingin kembali berlatih besok," ujar Momota.
Baca Juga: Kembalinya Isman Thoyib dari Masa Pensiun untuk Perkuat Bima Perkasa
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | News Straits Times |
Komentar