Kejadian itu telah 34 tahun berlalu, sampai saat ini, Tyson masih mengingat jelas memori mengalahkan Berbick.
Dalam sebuah wawancara dengan VladTV, sosok berjuluk Si Leher Beton itu mengaku bahwa mengalahkan Berbick adalah balas dendam untuk Muhammad Ali.
"100 persen (itu balas dendam untuk Ali). Iya. Tidak diragukan lagi," kata Tyson dikutip BolaSport.com dari International Bussiness Times.
"Dia memukul Ali dengan sangat keras dengan semua yang dia punya. Ali tidak punya apa-apa lagi."
"Dia mencoba membunuh Ali. Kemudian saya berkata 'Oh saya tidak bisa menunggu sampai saya mendapatkannya'," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Mike Tyson: Tidak Ada yang Bisa Menjadi seperti Saya
Tyson selama ini menjadi tangguh lantaran pengaruh besar dari idolanya, Muhammad Ali.
Dalam sebuah buku "Iron Ambition: My Life with Cus D'Amato", petinju 54 tahun itu menuturkan pengaruh besar Ali yang mengubah hidupnya.
"Menonton film biografi (Ali) sangat bagus. Saat film selesai, lampu di sekitar menyala dan tiba-tiba Ali keluar dari panggung dan tempat itu meledak begitu saja," kata Tyson.
"Dia (Ali) mulai berbicara kepada kami tentang menjadi tahanan, bagaimana dia dipenjara dan kehilangan akal sehatnya."
"Dia kemudian mengatakan hal-hal yang indah dan menginspirasi - pidato itu mengubah saya," tuturnya lagi.
Baca Juga: Petarung Bellator Beri Prediksi Duel McGregor vs Poirier pada UFC 257
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | ibtimes.com |
Komentar