"Sayangnya, kegagalan itu (penalti di Euro 1996) tak pernah benar-benar keluar dari kepala saya," kata Southgate, dikutip BolaSport.com dari The Guardian.
Selain selalu ada di pikirannya, kejadian di Euro 1996 itu sempat membuat Southgate merasakan trauma.
Pria yang ditunjuk sebagai pelatih timnas Inggris pada 2016 ini merasakan kecemasan berlebihan dan tak mampu bertemu orang-orang selain keluarganya sendiri.
Setelah melihat apa yang pernah dialami itu, dia berpendapat bahwa pesepak bola masa kini lebih beruntung ketimbang dirinya.
Pasalnya, mereka memiliki akses untuk melakukan konseling ke seorang psikolog jika mengalami trauma yang sama sepertinya.
Baca Juga: Timnas Inggris Disarankan Ganti Gareth Southgate dengan Jose Mourinho
Sementara itu, dulu dia harus menghadapi trauma itu sendiri.
"Saat pulang ke rumah keesokan harinya, saya tidak bisa menghadapi siapa pun kecuali keluarga," kata Southgate, dikutip BolaSport.com dari Daily Star.
"Itu adalah waktu yang suram. Saya merasa cemas dan gugup karena tidak tahu bagaimana reaksi orang lain terhadap saya."
"Tetapi saat ini, pemain lebih beruntung karena memiliki akses ke ahli yang dapat membantu mereka melalui pengalaman sulit seperti saya," ujarnya mengakhiri.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | The Guardian |
Komentar