BOLASPORT.COM - Kepastian kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang masih belum ada titik terang mendapatkan sorotan dari Manajer Sulut United, Muhammad Ridho.
Menurut Muhammad Ridho, keuangan setiap klub menjadi tidak stabil dengan belum ada keputusan kompetisi.
PSSI dan PT LIB memang mengagendakan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bergulir pada Februari 2020.
Akan tetapi, hingga detik ini, izin keramaian dari pihak kepolisian belum juga dipegang PSSI dan PT LIB.
Permohonan yang diajukan PSSI dan PT LIB masih dipelajari pihak kepolisian, dalam hal ini Badan Intelijen Keamanan (BIK).
Baca Juga: 17 Tahun Berseragam Persija, Ismed Bicara soal Keakraban Pemain Asing
Padahal izin dari pihak kepolisian diharapkan dapat terbit pada Desember 2020.
"Terkatung-katungnya kepastian kompetisi Liga 1 dan Liga 2 membuat klub-klub termasuk kami (Sulut United) planing menjadi berantakan," kata Muhammad Ridho.
"Salah satunya dalam hal budget," sambung Muhammad Ridho kepada BolaSport.com, Kamis (31/12/2020).
Baca Juga: Status Kompetisi belum Ada Kejelasan, Sulut United akan Bersurat ke PSSI
Apalagi klub masih dibebankan untuk membayar gaji pemain serta ofisial kepelatihan disaat kompetisi masih terhenti.
Muhammad Ridho mengaku bahwa pemasukan klub yang hanya mengandalkan penjualan merchandise tidak mampu menutupi pengeluaran tim.
Muhammad Ridho pun berharap PSSI dan PT LIB segera menentukan status kompetisi.
Baca Juga: Naturalisasi Besar-besaran, Malaysia Punya 2 Amunisi Baru untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022
"Tidak hanya pelatih dan pemain yang menderita di kondisi saat ini," ujar Muhammad Ridho.
"Klub selaku pemberi kerja terus mengeluarkan cost untuk gaji dari April hingga akhir tahun ini."
"Tanpa berkompetisi, tanpa ada pemasukan, kecuali dari side bisnis kami seperti official store, itupun tidak mampu menutup defisit tiap bulan," tutur Muhammad Ridho.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar