"Karena terkadang media mencoba menghubungimu kapanpun mereka mau. Mereka ingin wawancara, tetapi saya tidak akan melakukan wawancara seperti itu."
"Jadi itulah sebabnya saya bisa menulis. Jadi ketika media atau orang lain menulis di email menanyakan sesuatu, maka saya akan membalasnya dalam dua hari. Tetapi apabila itu menelfon di atas jam enam atau semacamnya, itu tidak akan saya jawab. Karena saya tahu bahwa saya harus berhasil, saya harus menjadi keluarga," imbuhnya.
Baca Juga: Captain Tsubasa Milik Atalanta Bisa Jadi Rekrutan Pertama Inter Milan di Bursa Transfer Januari
Perjuangan menahan godaan tersebut akhirnya berbuah manis.
Bepe mampu konsisten menjaga permainnya hingga usianya 39 tahun atau pensiun tepat bulan ini pada tahun 2019 lalu.
Usai pensiun, pria asal Getas, Semarang itu pun bahagia dan puas bisa melakukan apapun yang sempat tak bisa diraih ketika aktif bermain.
"Itu sudah terjadi sejak 2003. Kala itu saya masih muda dan begitu banyak gangguan dari orang-orang karena ketika anda mulai tinggal di Jakarta, apapun yang diinginkan pasti akan ada semua," tuturnya.
"Jadi saya mulai membuat keputusan karena saya ingin menjadi pesepakbola yang sukses."
"Jadi mungkin apa yang tidak dapat saya lakukan saat masih bermain, akan dilakukan saat saya sudah pensiun seperti saat ini."
"Mungkin sukit untuk beberapa pemain. Tetapi jika ingin menggapai impian, maka itu akan mudah. Sesuatu yang menyenangkan bisa dilakukan nanti, tetapi jika kerja keras harus selalu dikerjakan," tutupnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Youtube |
Komentar