Diskusi yang berlangsung selama beberapa bulan itu dilakukan demi merumuskan solusi agar pembatasan yang lebih ringan diterapkan kepada tim dan pembalap.
MotoGP juga merencanakan sistem protokol kesehatan yang lebih ketat daripada tahun lalu dengan pembatasan jumlah personel yang lebih ketat bagi setiap tim.
Andai negosiasi berhasil, para pembalap MotoGP untuk pertama kalinya akan mengaspal di sirkuit di luar Benua Eropa sejak tes pramusim di Sepang pada awal Februari 2020.
Memastikan agenda tes pramusim tetap berjalan sesuai rencana disinyalir bukan satu-satunya alasan tes MotoGP di Sepang masih diperjuangkan.
Baca Juga: Johann Zarco Optimistis Calon Rekan Setimnya Bisa Cepat Beradaptasi
Dikutip dari GPOne, tes pramusim di Sepang juga menyediakan kesempatan bagi Petronas Yamaha SRT untuk memaksimalkan perekrutan Valentino Rossi.
Meluncurkan tim yang diperkuat pembalap megabintang sekaliber Rossi di negara sendiri tentu memiliki nilai penting bagi Petronas Yamaha SRT.
Peluang itu disebut melatarbelakangi keterlibatan Razlan Razali, yang juga merupakan mantan CEO Sirkuit Sepang, dalam negosiasi untuk tes pramusim di Sepang.
Sementara itu, jika tes pramusim di Sepang urung digelar, agenda persiapan menuju kompetisi yang baru akan dialihkan ke Sirkuit Jerez di Spanyol.
Baca Juga: Valentino Rossi Masih Jadi Panutan Pembalap Baru walau Melempem pada MotoGP 2020
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | autosport.com, GPOne.com |
Komentar